Sumber : No film school.com
Penderitaanku mungkin membuat orang lain tertawa. Tapi tertawaku bukanlah karena penderitaan orang lain (Charlie Caplin, 1889 -1977)
Seorang (yang berani mengaku) komedian adalah orang jenius. Jenius karena untuk membuat orang lain tertawa, Ia harus bisa menertawakan dirinya sendiri.
Coba lihat bagaimana Charlie Capline menghibur penontonnya dengan membangun alur cerita sederhana tapi sulit ditebak. Baik dalam film durasi pendek maupun panjang Caplin sangat piawai membawakan materi yang cukup berat di zamannya mnejadi pesan yang mudah dicerna. Mungkin karena Caplin fokus pada pesan yang ingin disampaikan dan menggunakan media silent film (film bisu). Yang saya tau Caplin memang konsisten di genre silent film, meski sebenarnya sejak tahun 1927 film bersuara sudah banyak di produksi. Tapi itulah yang membuat Caplin berbeda dan menjadi legenda. Coba tonton Caplin di film Moderen Times (1936) yang bercerita dampak hadirnya industrialisasi dalam kehidupan manusia. Atau film Great Dicatator (1940) dimana Caplin memerankan 2 tokoh sekaligus, yakni prajurit sekaligus tukang cukur Yahudi dan "Adenoid Hynkel". Film ini merupakan kritik terhadap Adolf Hitler dan Nazi.
Sumber : jakarta.go.id
Ditengah maraknya tayangan hiburan saat ini, ada baiknya mereka yang mengaku komedian atau hendak menjadi komedian belajar dari 2 legenda ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar